Tanjab Timur, Sentral info – Sejumlah Jembatan milik Pemerintah Provinsi Jambi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengalami kerusakan. Kondisi paling memprihatinkan terlihat di Jembatan Alang-alang, Jembatan Lambur 1, dan Jembatan Sei. Pemusiran Teluk Serdang, di mana beton dek jembatan sudah keropos, berlubang, hingga memunculkan besi baja tulangan.

Sejak dibangun pada tahun 2016 hingga 2025 ini, jembatan-jembatan tersebut sepertinya belum pernah mendapatkan pemeliharaan khusus. Padahal, setiap hari jalur ini dilintasi kendaraan bermuatan berat yang dikhawatirkan mempercepat kerusakan struktur dan memperlemah daya tahan jembatan.

Seorang warga yang melintas mengatakan, kondisi jembatan tersebut memang jauh dari kata ambruk, namun faktanya sejak awal pembangunan tidak pernah ada pemeliharaan rutin.

“Kalau dilihat langsung, Beton dek jembatan banyak yang rusak, bahkan besi baja tulangan sudah kelihatan. Kalau dibiarkan terus, bukan tidak mungkin beton dek jembatan bisa jebol dan semakin lemah,” ungkapnya, Senin (29/9/2025).

Kerusakan yang terjadi bukan hanya soal estetika, tetapi menyangkut aspek keselamatan pengguna jalan. Apabila lubang semakin melebar, dikhawatirkan kendaraan yang melintas berisiko tergelincir atau mempercepat retaknya struktur jembatan.

Pakar konstruksi menyebutkan, jembatan seharusnya mendapatkan pemeriksaan rutin minimal setiap dua tahun sekali, serta inspeksi menyeluruh tiap lima tahun. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi kerusakan dini, risiko erosi, maupun potensi kegagalan struktur akibat beban berlebih.

Masyarakat berharap Pemerintah Provinsi Jambi segera mengambil langkah perbaikan, baik berupa pemeliharaan rutin maupun rehabilitasi besar. Jembatan-jembatan ini merupakan akses vital bagi transportasi barang dan mobilitas masyarakat di Tanjung Jabung Timur. Jika dibiarkan terlalu lama, biaya perbaikannya bisa jauh lebih besar dibandingkan melakukan pemeliharaan sejak dini. (firdaus.f)