sentralinfo. com, Jakarta — Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rencana untuk bertemu dengan sejumlah pengusaha asal Peru dalam waktu dekat. Pertemuan itu diharapkan dapat membahas potensi kerja sama strategis, khususnya di sektor perikanan, yang dinilai memiliki peluang besar bagi kedua negara.

Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo usai menerima Presiden Peru Dina Boluarte dalam kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/8/2025). Kunjungan ini sekaligus menandai peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Peru.

“Kami melihat peluang kerja sama yang sangat baik di bidang perikanan. Dalam waktu dekat saya akan bertemu dengan sejumlah perusahaan perikanan dari Peru untuk membicarakan langkah konkret,” ujar Prabowo dalam keterangan resmi, dikutip dari Akuratco.

Selain membahas sektor perikanan, kedua pemimpin negara juga menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) antara Indonesia dan Peru. Kesepakatan ini menjadi payung hukum baru untuk memperluas perdagangan, investasi, dan kolaborasi di berbagai sektor strategis, termasuk pangan, pertambangan, energi, dan pertahanan.

Dalam kesempatan itu, CEPA akan menghapus atau menurunkan tarif bea masuk pada berbagai komoditas, memperlancar akses pasar, dan memfasilitasi investasi antarnegara. Langkah ini dinilai dapat mempercepat pertumbuhan perdagangan bilateral yang saat ini masih di bawah potensi maksimal.

Prabowo menegaskan, kerja sama di sektor perikanan dengan Peru bisa memberikan keuntungan besar bagi Indonesia, mengingat Peru adalah salah satu produsen ikan terbesar di dunia dengan teknologi penangkapan dan pengolahan yang maju. “Kerja sama ini bisa menjadi win-win solution, meningkatkan produktivitas kita, dan memperluas pasar bagi produk perikanan Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Presiden Dina Boluarte menyatakan optimistis bahwa kemitraan ekonomi ini akan membawa manfaat signifikan bagi kedua negara. “Peru dan Indonesia memiliki visi yang sama dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan dan mendorong perdagangan yang saling menguntungkan,” ujarnya.

Dengan momentum diplomatik ini, pemerintah kedua negara berharap dapat segera merealisasikan kerja sama yang telah dibahas, khususnya di sektor perikanan, guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempererat hubungan bilateral yang telah terjalin setengah abad.

Sumber : Reuter, AP News, Akuratco