Sentralinfo.com – Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) Pimpinan Ketua Umum Peter Layardi, terus melangkah dalam memperkuat pembinaan para Pemain di Tanah Air. Setelah menggelar pemusatan latihan Nasional jangka panjang, kini PB PTMSI menggebrak dengan menghadirkan Kompetisi bertajuk Liga Silataruna Mayapada musim 2025 – 2026.
Kompetisi Silataruna Mayapada 2025 – 2026 ini menyusul sukses pelaksanaan Liga Silatama Divisi II yang digelar bulan lalu. Selanjutkan untuk Liga Silatama Divisi Utama direncanakan akan dilangsungkan akhir September sampai awal Oktober 2025.
Selain itu di tengah-tengah pelaksanaan seri I Liga Silataruna Mayapada, PB PTMSI juga mengadakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) untuk menyikapi dinamika Pertenismejaan Indonesia. Terutama menyangkut Eksistensi PB PTMSI yang sudah mendapat pengakuan berkekuatan hukum tetap dari Mahkamah Agung, sebagai satu-satunya Organisasi induk cabang olahraga Tenis Meja yang sah di Indonesia.
Menurut Peter Layardi, Kompetisi Liga Silataruna Mayapada diikuti oleh 12 klub putra – putri. Kompetisi akan berlangsung dalam tiga seri mulai Juli 2025 (seri I), November 2025 (seri II) dan Maret 2026 (seri III).
“Kompetisi Liga Silataruna ini untuk usia di bawah 19 tahun. Tujuannya untuk mematangkan para pemain yang menjadi cikal bakal andalan Indonesia. Satu step lagi mereka akan menjadi Pemain Nasional karena juga sudah berpengalaman beberapa kali mengikuti turnamen Internasional,” ujar Peter kepada para wartawan di Mall Baywalk, Pluit, Jakarta Utara, Rabu (30/7/2025).
Peter menjelaskan, setiap seri berlangsung 3 hari. Seluruh 12 klub yang tampil saling bertemu mencari poin untuk mengukuhkan diri sebagai yang terbaik setelah 3 seri berlangsung.
“Dengan demikian kompetisi Liga Silataruna ini benar-benar menjadi wadah pembinaan jangka panjang. Dari setiap seri masing-masing klub bisa terus melakukan evaluasi sehingga penampilan mereka akan makin meningkat,” ujar Peter.
Selain sebagai jenjang untuk menuju tim Nasional, Kompetisi Liga Silataruna ini juga bisa menjadi ajang persiapan masing-masing pemain khususnya dan daerah pada umumnya menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII tahun 2028 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Selain memperhatikan pembinaan Pemain dengan kompetisi Liga Silataruna Mayapada ini, PB PTMSI juga memperhatikan Daerah-daerah yang merupakan ujung tombak pembinaan Pemain. Terutama menyiapkan wadah untuk persiapan ke PON sehingga Daerah-daerah juga memiliki tolok ukur pembinaan yang dilakukan,” papar Peter.
Kompetisi Liga Silataruna Mayapada ini menurut Peter, menjadi rangkaian melahirkan atlet tenis meja handal Indonesia dimana juga digelar Silatama Divisi Dua dan Silatama Divisi Utama. Keseluruhan kejuaraan Silataruna dan Silatama ini memperebutkan hadiah uang total sebesar Rp180 juta.
Seri I Liga Silataruna Mayapada ini sudah berlangsung di Mall Baywalk dari 29 Juli – 1 Agustus 2025.
“Saya melihat persaingan cukup ketat. Ternyata klub-klub di bawah naungan PB PTMSI antusias menyambut kompetisi ini. Mereka membuktikan menjalankan fungsi sebagai pembina Pemain,” tuturnya.
Klub perserta Kompetisi Silataruna Mayapada adalah Donic, Ancol Timur, Arwana Citra, SCMTTA Lampung, PTMSI Nusa Tenggara Barat, Arwana Jaya, SIM Sport, Sukun, Stoni, Legend, PTMSI Jawa Timur, dan Jasa Raharja Putra.
Selain itu, Peter Layardi mengemukakan, bersamaan dengan berlangsungnya seri I Kompetisi Liga Silataruna Mayapada, PB PTMSI juga menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Aula Lantai III Mall Baywalk. Peter menyatakan Rakornas berlangsung Kamis (31/7/2025) dengan diikuti 38 Pengprov PTMSI dari seluruh Indonesia.
“Rakornas ini untuk membahas beberapa persoalan terkait dinamika Pertenismejaan Nasional yang masif akhir-akhir. Terutama menyakut desas-desus yang menganggap PB PTMSI bermasalah. Kami ingin menyikapi ini sesuai dengan aturan organisasi dan juga hukum yang berlaku di Negara ini,” kata Peter.
Ditegaskan Peter, PB PTMSI dengan dukungan 38 Pengprov PTMSI ingin menegaskan kepada pihak-pihak terkait terutama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI), PB PTMSI sudah memiliki dasar hukum yang kuat sebagai satu-satu induk Organisasi Cabang Olahraga Tenis Meja di Tanah Air. Ini berlandaskan pada keputusan Mahkamah Agung yang sudah berkekuatan hukum tetap.
“Untuk itu kami meminta semua taat pada hukum yang berlaku di Indonesia. Sebagai Negara hukum tentu setiap warga Indonesia apalagi para pembina olahraga harus menghormati hukum,” tegasnya.
Dalam Rakornas ini para Perwakilan 38 Pengprov PTMSI juga membawa dokumen surat keputusan kepengurusan masing-masing Provinsi bahkan sampai dengan kepengurusan Kabupaten dan Kota.
“Ini tujuannya untuk membuktikan, PB PTMSI memiliki Legitiminasi bukan hanya sampai di Provinsi namun sudah menyebar ke seluruh Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia. Ini Eksistensi kami secara de facto yang memperkuat Eksistensi kami secara de jure melalui keputusan Mahkamah Agung,” pungkas Peter. (***)
Editor: Dedi
Tidak ada komentar