Sentralinfo.com, Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis ekonomi Indonesia akan kembali cerah dalam dua hingga tiga bulan ke depan meski pasar keuangan sempat terguncang pasca-reshuffle kabinet yang menggantikannya dengan Sri Mulyani Indrawati.

Dalam keterangannya usai pelantikan pada 8 September 2025, Purbaya mengakui bahwa perlambatan ekonomi sudah terasa sejak Mei hingga Agustus 2025, namun ia menegaskan perbaikan harus dilakukan cepat.

“Kalau IHSG anjlok, itu biasa mungkin orang takut. Tapi saya lama di pasar, saya lebih dari 15 tahun di pasar. Jadi saya tahu betul bagaimana memperbaiki ekonomi,” ujarnya, dikutip dari Tirto.id dan Detik Finance.

Purbaya menekankan kondisi ekonomi yang melemah bukan semata dampak demonstrasi besar yang terjadi belakangan ini, melainkan sudah terlihat tanda-tandanya sejak awal tahun. Ia berkomitmen memperkuat koordinasi bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk mempercepat pemulihan.

Presiden Prabowo Subianto memasang target ambisius pertumbuhan ekonomi 8% per tahun. Namun, Purbaya bersikap realistis dengan menilai target tersebut sulit dicapai dalam waktu dekat.

“Kita perlu langkah cepat agar ekonomi bisa kembali tumbuh ke arah 6% dalam waktu tidak terlalu lama,” jelasnya, seperti dilansir CNBC Indonesia.

Sementara itu, pasar keuangan merespons reshuffle ini dengan penurunan IHSG hingga 1,5% dan pelemahan rupiah terhadap dolar AS sebesar 1,2%, menurut laporan Financial Times dan Reuters. Kekhawatiran investor dipicu pergantian Sri Mulyani yang dikenal dengan kebijakan fiskal ketat. Namun reputasi Purbaya sebagai ekonom berpengalaman diharapkan mampu memulihkan kepercayaan pasar jika ia menegaskan arah kebijakan pemerintah.

Dengan pengalaman sebagai mantan Ketua Dewan Komisioner LPS dan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Purbaya menegaskan siap bergerak cepat.

“Kuncinya adalah percepatan dan kepercayaan pasar. Kita akan bergerak cepat,” katanya.