Sentralinfo.com, Jakarta – Suasana kunjungan kerja Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa ke kantor Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mendadak hangat oleh sindiran tajam namun jenaka.
Dalam kunjungan yang berlangsung di Wisma Mandiri 2, Lantai 21, Jakarta, Selasa (14/10/2025), Purbaya sempat menyoroti luas ruang kerja Ara yang dinilainya terlalu lapang jika dibandingkan dengan ukuran rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Lihat ruang kerja Anda, ya? Anda kasih apartemen ukuran berapa? Enggak adil ini,” ujar Purbaya sembari tersenyum, sebelum menegaskan bahwa ucapannya hanya gurauan.
“Ini ruang kerja sekaligus ruang rapat dan ruang aspirasi. Ratusan orang datang ke sini, Pak,” kata Ara menimpali.
Meski dibungkus dengan canda, percakapan ringan itu menyentuh isu serius: kesenjangan antara fasilitas pejabat dan hunian rakyat kecil. Purbaya menilai, sudah saatnya pemerintah meninjau ulang standar ukuran rumah subsidi agar lebih layak dihuni.
“Kalau bisa lebih manusiawi. Ukuran 36 meter persegi untuk rumah tapak dan 45 meter untuk apartemen itu perlu kita revisi,” ucapnya.
Ara mengaku sependapat. Menurutnya, program perumahan rakyat perlu mengutamakan aksesibilitas dan kenyamanan, bukan sekadar angka pembangunan unit.
“Rumah jangan terlalu jauh dari tempat kerja atau fasilitas umum. Prinsipnya, rumah rakyat harus dekat dan layak,” tegasnya.
Pertemuan kedua menteri itu juga membahas rencana kolaborasi lintas kementerian untuk memperluas program rumah subsidi serta pemanfaatan aset negara sebagai lahan hunian.
Candaan Purbaya pun akhirnya menjadi refleksi penting: bahwa keadilan sosial bukan hanya soal subsidi, tapi juga soal ruang hidup yang manusiawi bagi rakyat kecil.
Sumber: Update Nusantara
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.