Sentralinfo.com, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mendalami dugaan aliran dana dari Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) yang menyeret nama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), selebgram Lisa Mariana, hingga indikasi keterkaitan dengan tim sukses dalam Pilgub DKI Jakarta.

Kasus ini bermula dari penyelidikan dugaan korupsi proyek pengadaan iklan di Bank BJB periode 2021–2023. KPK telah menetapkan lima tersangka, yakni mantan Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi, mantan Pimpinan Divisi Corporate Secretary Widi Hartono, serta tiga pihak swasta: Ikin Asikin Dulmanan, Suhendrik, dan Sophan Jaya Kusuma. Lembaga antirasuah menyebut, perbuatan mereka merugikan keuangan negara hingga Rp222 miliar.

Pengakuan Lisa Mariana

Dalam pemeriksaan, Lisa Mariana mengaku menerima aliran dana yang disebut berasal dari RK. Ia bahkan mengungkapkan pernah mendapatkan hadiah berupa mobil Mercedes-Benz yang dibelikan menggunakan dana hasil korupsi. Namun, Lisa berdalih tidak mengetahui bahwa dana tersebut bersumber dari praktik melawan hukum.

“Memang ada penerimaan dana, tapi waktu dan nominalnya masih kami dalami lebih lanjut,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, dikutip dari Tempo (12/9).

Keterlibatan Ridwan Kamil

Sejumlah media melaporkan adanya dugaan bahwa dana non-bujeter dari jajaran komisaris dan direksi Bank BJB disalurkan ke RK. Namun, hingga saat ini KPK belum menyatakan status hukum mantan gubernur tersebut, apakah akan dipanggil sebagai saksi atau terperiksa dalam kasus korupsi pengadaan iklan ini.

Menurut laporan PRFM News, dana tersebut diduga digunakan untuk pembelian mobil mewah yang kemudian diberikan kepada Lisa Mariana.

Arah ke Timses Pilgub DKI

Isu berkembang bahwa sebagian aliran dana juga terkait dengan tim sukses RK dalam kontestasi Pilgub DKI 2024. Namun KPK menegaskan masih fokus memeriksa bukti dan aliran dana sebelum mengambil langkah lebih jauh.

“Semua pihak yang disebut menerima aliran dana akan ditelusuri, termasuk kaitannya dengan kegiatan politik. Kami bekerjasama dengan PPATK untuk menelusuri transaksi mencurigakan,” ujar Ali Fikri, dikutip dari Detik News.

Proses Hukum

KPK menegaskan akan menindaklanjuti semua pengakuan saksi, termasuk pernyataan Lisa Mariana. Lembaga ini memastikan tidak menutup kemungkinan memanggil pihak-pihak lain, baik dari unsur pejabat maupun tim kampanye politik, bila ditemukan bukti kuat.

Kasus Bank BJB ini menjadi sorotan publik karena menyangkut figur populer dan potensi keterkaitannya dengan pembiayaan politik di Jakarta. Proses penyidikan dipastikan akan terus berkembang, seiring dengan penggalian bukti tambahan dan analisis transaksi keuangan yang dilakukan KPK bersama PPATK.